Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenapa Yasinan dan Tahlilan Dilarang, Kan Baik Mendokan Orang Yang Sudah Meninggal ?

Makam Baqi di Madinah
Foto : Makam Baqi di Madinah

Perhatikanlah, kaidah beramal shalih itu ada dua, yakni Ikhlas dan Mutaba'ah ( sesuai petunjuk / tuntunan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ). Maka setiap amal yang niatnya tidak ikhlas untuk mencari wajah Allah semata, maka itu amalnya adalah batil. Adapun jika ia beramal tanpa ada perintah ataupun petunjuk dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, Maka amalnya tertolak.


Perintah Ikhlas

Allah Ta'la Berfirman :

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ 

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus [ al-Bayyinah/98:5 ]

Dan firman Allah Azza wa Jalla :

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا 

Katakanlah, “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku, “Bahwa sesungguhnya Rabb kamu itu adalah Rabb Yang Esa”. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Rabbnya.” [ al-Kahfi/18:110 ]


Perintah Mengikuti Sunnah ( Tuntunan Nabi )

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﻓَﻌَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﺴُﻨَّﺘِﻰ ﻭَﺳُﻨَّﺔِ ﺍﻟْﺨُﻠَﻔَﺎﺀِ ﺍﻟْﻤَﻬْﺪِﻳِّﻴﻦَ ﺍﻟﺮَّﺍﺷِﺪِﻳﻦَ ﺗَﻤَﺴَّﻜُﻮﺍ ﺑِﻬَﺎ ﻭَﻋَﻀُّﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﺑِﺎﻟﻨَّﻮَﺍﺟِﺬِ ﻭَﺇِﻳَّﺎﻛُﻢْ ﻭَﻣُﺤْﺪَﺛَﺎﺕِ ﺍﻷُﻣُﻮﺭِ ﻓَﺈِﻥَّ ﻛُﻞَّ ﻣُﺤْﺪَﺛَﺔٍ ﺑِﺪْﻋَﺔٌ
 ﻭَﻛُﻞَّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟَﺔ 

“Maka dari itu, wajib atas kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah khulafa rasyidin. Gigitlah ia dengan gigi-gigi geraham kalian! Dan berhati-hatilah terhadap perkara baru yang diada-adakan dalam agama. Karena setiap perkara yang baru dalam agama itu adalah bidah dan setiap bidah itu sesat.” (HR. Abu Dawud, no. 4607,)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan berasal dari kami, maka amalan tersebut tertolak” (HR. Muslim )

Lalu bagaimana dengan yasinan dan tahlilan sesudah kematian ? Adakah petunjuknya ?
Kita ketahui, acara tahlilan dan yasinan kematian, tidak pernah diajarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tidak pula para sahabatnya, tidak pula para tabi'in dan tabi'ut tabi'in. Demikian juga tidak diajarkan oleh para imam madzhab.

Andaikan itu baik, tentu mereka sudah mengerjakannya.⁣⁣⁣
Dan tentunya hampir setiap hari ada orang mati di masa mereka.
Andaikan ada acara-acara seperti itu, sudah banyak riwayat yang shahih dan jelas yang sampai kepada kita. .⁣⁣⁣

Itulah sebabnya , kenapa yasinan dan tahlilan dilarang.
Maka ikutilah sunnah Nabi dan tinggalkanlah amalan bid'ah. Sungguh sedikit dalam sunnah Nabi lebih baik daripada berbuat amal banyak akan tetapi bid'ah.

Wallahu Ta'ala 'Alam


***
Ditulis Oleh : Satrio Wibowo - hafidzahullah - ( Mahasantri Ma'had Aly Makkah, PD IPM Karanganyar )
Boyolali, 8 September 2020 M / 20 Muharram 1442 H

Posting Komentar untuk "Kenapa Yasinan dan Tahlilan Dilarang, Kan Baik Mendokan Orang Yang Sudah Meninggal ?"