Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kiat Agar Ramadhan Lebih Bermakna



images by @kabaranaksemut
 

Allhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT sang pecipta alam, Maha Mengetahui segala isinya . Ilmunya meliputi apa saja yang tidak mampu di jangkau oleh Makhluknya. Kemurahannya di anugrahkan kepada makhluknya tiada terhingga. Maka sepantasnya kita bersyukur . Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah D uswatun khazanah umat hingga akhir zaman. Dimana keindahan akhlaknya tidak pernah dicela. Merugilah bagi orang yang tak mengenal beliau , tak mentaatinya dan mengganti teladan dengan yang lain dengan alasan mengikuti kemodern an , merasa lebih unggul dan lebih pinter. Padahal yang terjadi hanyalah Westernisasi semata. Itulah kejahilan dizaman modern. Padahal telah datang kepada kita Petunjuk yang Jelas . Allah telahberfirman :
الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُوْلَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ وَأُوْلَئِكَ هُمْ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ
(yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya.** Mereka itulah orang-orang yang telah Diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal sehat. ( QS. 39: 18 ) **Mereka yang mendengarkan ajaran-ajaran al-Quran dan ajaran-ajaran yang lain, tetapi yang diikutinya ialah ajaran-ajaran al-Quran karena ia adalah yang paling baik.Allah telahberfirman :
وَمَن يُطِعِ اللّهَ وَالرَّسُولَ فَأُوْلَـئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاء وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَـئِكَ رَفِيقاً
Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad)D, maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang Diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. ( 4:69 ). Maka beruntunglah bagi yang istiqomah dijalan yang Haq, yang mengerti hakikat penciptaan dirinya. Sungguh Kemurahan Allah sangat luas. Semoga Allah meneguhkan kita dijalanNya.
            Tak terasa setahun telah berlalu , pergi meninggalkan kita . Tentang massa yang berlalu, Sedih menyelimuti jiwa hamba. Tapi rasa cinta dan suka cita bercampur menjadi satu . Ia datang lagi, jiwa yang merindu kedatangannya, ingin segera menyambutnya.,.Ya Ramadhan..Marhaban Yaa Ramadhan..... Kedatangannya membuat para hamba tersenyum . Suasana indah di desa dan dikota. Semua menghidupkan malam Ramadhannya. Sungguh pemandangan yg indah lagi menyejukkan mata, melihat orang bergandengan tangan dalam menghidupkan Sunnah RasulullahD. Wahai saudaraku... Jika dirimu masih sibuk untuk dunia saja, Tundalah sejenak untuk menyambut Ramadhan bulan ini.  Mengisi Ramadhan dengan perbuatan perbuatan mulia sesuai Tuntunan RasulullahD.
Urgensi waktu dibulan Ramadhan yang telah Allah janjikan keutamaan- keutamaannya perlu kita manfaatkan sebaik baiknya. Waktu adalah modal hidup . seorang muslim harusnnya memahami hal ini .Berilmu sebelum berbicara dan beramal, begitulah atsar para salaf ( Al Imam Bukhari Ra ). Pentingnya mengilmui Ramadhan  adalah kunci kesuksesan seorang hamba dalam Mengisi Ramadhannya agar tidak berlalu begitu saja. Betapa banyak ditemukan ditengah masyarakat kita yang megisi Ramadhannya dengan Hal yang sia sia. Siangnya hanya ada lapar dan haus dan malamnya penuh dengan mimpi mimpi yang kelak akan mereka ingkari sendiri. Naudzubillah min dzalik . Semoga Allah jauhkan kita dari perbuatan tanpa manfaat. Diantarakiatkiat agar Ramadhan kita lebihbermaknaadalahsebagaiberikut :

1.      MengisiBulan Ramadhan denganBelajar ilmu Syar’i
Satuhal yang mulaihilangdariUmatiniadalahbudaya belajar. Budaya keilmuan ini sedikit mulai sedikit hilang dari umat muslim bahkan di kalangan pelajar. Berapa banyak pelajar yang hanya ingin menghabiskan waktu muda nya untuk bersenang senang tanpa karya. Sehingga yang diharapkan lulus berkarya besar berbanding terbalik ibarat seperti sekolah mencetak kuli. Inilah budaya keilmuan yang wajib dijunjung tinggi oleh generasi tangguh berkemajuan begitu juga masyarakat. Padahal Meng-ILMU-I segala sesuatu yang akan kita lakukan adalah sebuah keharusan.Lihatlah para Salaf menigisi hidup mereka dengan ilmu , mereka tak bisa hidup kecuali didalam alamnya yaitu Menghidupkan budaya keilmuan. Diantara dalil dalil yang berkaitan dengan ilmu diantaranya :
-          Sungguh Allah meninggikan orang yang Beriman dan Bertakwa, Allah berfirman :
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (QS. Mujadilah ( 58 ) : 11 )
-          Kelebihan seorang ‘alim (ahli ilmu ) terhadap seorang 'abid (ahli ibadah) ibarat bulan purnama terhadap seluruh bintang. (HR. Abu Dawud )
-          Wahai Aba Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah lebih baik bagimu daripada shalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada shalat seribu raka'at. (HR. Ibnu Majah)
-          Sedikit ilmu lebih baik dari banyak ibadah. Cukup bagi seorang pengetahuan fiqihnya jika dia mampu beribadah kepada Allah (dengan baik) dan cukup bodoh bila seorang merasa bangga (ujub) dengan pendapatnya sendiri. (HR. Ath-Thabrani)
Maka baiknya seorang muslim terus belajar khususnya Mengilmui tentang Ramadhan yang sedang ia jalani. Agar Ibadahnya Benar sesuai Sunnah Rasulullah D. Belajar tidak hanya dibangku sekolah akan tetapi setiap majelis ilmu dapat ia singgahi. Sebagaimana Sabda Rasulullah D : Apabila kamu melewati taman-taman surga, minumlah hingga puas. Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud taman-taman surga itu?" Nabi Saw menjawab, "Majelis-majelis taklim." (HR. Ath-Thabrani). Seorang muslim kini juga telah dimudahkan untuk mencari referensi sumber ilmu. Seperti dalam HP pun ia dapat menimba ilmu secara realtime . Adapun situs website tersebut antara lain : www.muslim.or.id , www.muslimah.or.id , www.tarjih.or.id , www.yufid.com  dan berbagai situs muslim lainnya. Hendaklah ia cermat memilih mana yang sesusai dengan Sunnah RasullullahD dan mana yang mengajak kepada hal Kebid’ah an . Sungguh indah perkataan oarng bijak : Mencukupkan diri dengan Sunnah lebih baik daripada bersusah payah dalam Kebid’ah an.
            Menuntut ilmu pada bulan Ramadhan lebih utama, maka baiknya seorang penuntut ilmu jangan sampai salah dalam berniat ataupun berprosesnya, agar belajar nantinya menjadi ladang pahala. Belajar yang idealisnya mengangkat kebodohan dari diri dan orang lain serta mencari Ridha Allah Semata ini akan rusak jika dikotori dengan sikap pragmatis dari pelajar itu sendiri. Perhatikanlah Hadist Rasulullah D : “ Barangsiapa akhirat menjadi tujuannya, maka Allah akan menjadikan hatinya selalu merasa puas dengan apa yang diperolehnya. Allah akan mengumpulkan segala urusannya yang tercerai berai ; dan dunia datang kepadanya dalam keadan tunduk. Adapun orang yg menjadikan dunia menjadi tujuannya, maka Allah akan jadikan kebutuhannya tidak pernah tercukupi, Allah cerai beraikan segala urusannya, sedang ia tidak akan mendapatkan keduniaaan melainkan apa yang telah ditakdirkan “  baginya “ ( HR. at-Tirmidzi ) . Maka perlulah Seorang Muslim memahami urgensi niat untuk menggapai Hidup yang mulia diatas Sunnah. Seperti kesalahan keumuman para penuntut ilmu salah niat belajar, belajar, tidak mau mencatat, mencontek dan lain lain. Lalu dimana hakikat belajar ? Maka hal ini perlu diluruskan karena akan mendatangkan madharat bagi pelajar seperti jka pelajar telah terbiasa mencontek atau berbuat curang, maka standard keilmuannya rendah, sehingga secara umum umat ini tidak akan mapan peradabannya dan bahkan menjadikan hidup terus begitu sulit.

2.     Berpuasa dan Memperbanyak Ibadah didalamnya
Telah mafhum diantara kita bulan Ramadhan adalah bulan dimana kita diwajibkan berpuasa . Puasa yang dalam bahasa Arab disebut dengan “shaum”. Makna Shaum secara bahasa bermakna imsak (menahan diri) dari makan, minum, berbicara, nikah, dan berjalan / safar. Adapun secara istilah, shaum bermakna menahan diri dari segala pembatal dengan tata cara yang khusus ( Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 28:7 ).
Puasa Ramadhan itu wajib bagi setiap muslim yang baligh (dewasa), berakal, dalam keadaan sehat, dan dalam keadaan mukim /tidak bersafar ( Lihat Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 28:20 dan Shahih Fiqh Sunnah, 2:88. )
Yang menunjukkan bahwa puasa Ramadhan itu wajib adalah dalil Al-Quran, As-Sunnah, bahkan kesepakatan para ulama / ijma’ ulama ( Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 28:7.)
Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan bagi kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).
Adapaun dalil dari As-Sunnah, Hadis riwayat Thalhah bin Ubaidillah ra., ia berkata:
Seseorang dari penduduk Najed yang kusut rambutnya datang menemui Rasulullah D. Kami mendengar gaung suaranya, tetapi kami tidak paham apa yang dikatakannya sampai ia mendekati Rasulullah D. dan bertanya tentang Islam. Lalu Rasulullah D. bersabda: (Islam itu adalah) salat lima kali dalam sehari semalam. Orang itu bertanya: Adakah salat lain yang wajib atasku? Rasulullah D. menjawab: Tidak ada, kecuali jika engkau ingin melakukan salat sunnah. Kemudian Rasulullah Dbersabda: (Islam itu juga) puasa pada bulan Ramadan. Orang itu bertanya: Adakah puasa lain yang wajib atasku? Rasulullah D menjawab: Tidak, kecuali jika engkau ingin melakukan puasa sunnah. Lalu Rasulullah D melanjutkan: (Islam itu juga) zakat fitrah. Orang itu pun bertanya: Adakah zakat lain yang wajib atasku? Rasulullah D menjawab: Tidak, kecuali jika engkau ingin bersedekah. Kemudian lelaki itu berlalu seraya berkata: Demi Allah, aku tidak akan menambahkan kewajiban ini dan tidak akan menguranginya. Mendengar itu, Rasulullah D bersabda: Ia orang yang beruntung jika benar apa yang diucapkannya. (Shahih Muslim No.12)
Berpuasa inilah rukun yang harus ditaati bagi orang – orang yang beriman, dimana islam akan tegak diatasnya. Tidaklah berpuasa kecuali orang yang berhalangan secara syar’i. Maka bagi siapapun yang taat kepadanya , Sungguh Allah telah siapkan balasan yang lebih baik terhadap apa yg telah kita usahakan. Allah berfirman :
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِوَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا
Artinya : Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya)D, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.
Bulan yang dimana didalamnya ada Amalan yang lebih baik daripada 1000 Bulan ini terjadi dan hanya di anugerahkan kepada Umat Rasulullah D. Maka merugilah bagi orang orang yang melewatinya tanpa Amal shalih didalamnya .maka hendaknya kita memperbanyak amalan amalan sunnah didalamnya seperti  :
1.      Istiqomah dalam Shalat Tarawih
2.      Menghafal dan mentadabburi Al-Qur’an
3.      Menjaga Sholat Dhuha
4.      Menjaga sholat Sunnah Rawatib qabliyah dan ba’diyah
5.      Sholat Sunnah Qiyamul lail
6.      Memperbanyak Do’a dan terus meningkatkan kualitas ibadah.
Rasulullah Dbersabda :  “ Tidak ada yang dapat mencegah takdir keculai Do’a, tidak ada yang dapay memberi tambahan pada umur kecuali kebaikan, dan seseorang benar- benar dihalangi dari Rezeqi disebabkan oleh Dosa yang diperbuatnya “ ( HR. Ibnu Majjah, Ahmad, Al Hakim dan Adz dzahabi )
a.      Mengadakan Musabaqah Karya Ilmiah
Banyak cara untuk mengisi bulan Ramadhan yang mulia ini. Diantaranya adalah mengadakan Musabaqah/lomba LKTI ( Lomba karya Tulis Ilmiah ). Kegiatan ini cocok diterapkan untuk para Mahasantri/ Mahasiswa ataupun pemuda pemuda secara umum. Hal ini bia dijalankan oleh lembaga lembaga pendidikan baik SMA/SMK, Perguruan Tinggi, Remaja Masjid sampai ke organisasian pelajar . Adapun thema bisa melihat realita kehidupan sesuai dengan kemampuan tingkatan peserta. Adapun thema penulisan sebagai contoh yaitu :
1.      Potret remaja zaman now dalam perspektif generasi salaf  
2.      Antara Al-qur’an dan intelejensi otak
3.      Paradigma Islam sebagai Ilmu
4.      Minat baca pelajar dan masyarakat
5.      Remaja dan dakwah media
6.      Muda yang berkarya
7.      Antara Kemajuan dan Westernisasi, dain lain sebagainya.
Begitu juga panitia hendaknya mengalokasikan waktu penulisan, referensi literasi dan apa yang dapat menunjang kegiatan tersebut. Setelah proses penilian juri dan kesepakatan, kejuaraan akan diapresiasi dan penyerahan hadiah bagi pemenang.

b.      Mengadakan Kuliah Ramadhan
Waktu Ramadhan bagi digunakan untuk banyak kegiatan yang positif seperti Daurah / Seminar atau pengadakan kajian / penelitian Ilmiah atau sebagian orang menyebutnya kegiatan kuliah Ramadhan.Peserta bisa dibagi menjadi beberapa tim atau kelompok lalu mengambil thema yang telah disesuaikan panitia, Karena Banyak keberhasilan program program dan pemikiran-pemikiran dakwah berhasil karena adanya Penelitian. Hendaknya mempersiapkan bahan bahan yang menjadi target seperti Siapa yang akan diwawancarai, jama’ah kajian dan masukan masukan. Metode penelitian atau analisis seperti Apreciatif Inquiry,MDGS, sytem tanya jawab,mengadakan list quisioner dan lain sebagainya. Lalu hasil penelitian di simpulkan dan bisa dijadikan data yang kredibel untuk diajukan kepada ilmuan spesialis, akademisi atau praktisi yang sesui dengan thema penelitian untuk ditindak lanjuti. Adapun thema kajian dan penelitian sebgai contoh yaitu :
1.      Penelitian tentang Metode Dakwah dan pengaplikasiannya dalam Jama’ah.
2.      Penelitian tentang pengembangan literasi islami
3.      Tentang waktu Ramadhan bagaimana orang menghabiskannya.
4.      Bagaimana pemuda Islam antara realita dan idealitanya
5.      Sebab kenapa gak pada baca buku dan apa solusinya
6.      Cara menghadapi Gazhwul Fikri / Perang pemikirandan ilmu pengetahuan barat dan Islam
7.      Cara metode pendidikan Generasi remaja yang sesuai Sunnah RasulullahD
Hendaknya thema disesuakan dengan kemampuan peserta kelompok dan tingkatan pendidikannya. Sehingga nantinya diharapkan dapat berhasil dan bermanfaat untuk umat.

c.       Mendirikan Perpustakaaan Masjid
Moment bulan Ramadhan adalah waktu dimana puncak banyak banyaknya jama’ah jika dibanding dengan bulan yg lain. Inilah moment yang baik dan berpahala lebih, jika masjid belum memiliki perpustakaan maka hendaknya menggerakkan Jama’ah untuk bersama sama membangun perpustakaan. Kebanyakan masjid saat ini tidak memiliki perpustakaan bahkan ditemukan Mushaf Alqura’an tidak terawat dan berdebu. Hal ini urgensi perpustakaan masjid harus dapat dipahami secara bersama agar dapat dukungan yang baik dari semua jama’ah. Karena kuat tidaknya budaya keilmuan umat bisa dilihat seberapa banyaknya literasi yang dimiliki.  Perpustakaan masjid ini dapat memuat macam macam literasi baik cetak maupun bentuk soft file. Sumber buku buku bisa diambil dari Donatur/infak, orang yang mewakafkan buku dan bisa bekerjasama dengan penerbit agar dapat disesuaikan dengan budget yang ada. Panitia pendirian perpustaakan disini diharapkan mampu memilih penerbit yang terpercaya dan menyeleksi buku buku yang sesuai dan tidak menyimpang. 
Perputakaan disini bisa berbentuk ruangan khusus atau Online. Adapaun perputakaan yang bersifat ruangan khusus baiknya memuat :
1.      Bagian Buku buku
2.      Bagian kaset kaset
3.      Kotak saran
4.      Kotak fatwa fatwa para ulama
5.      Papan pengumuman dan edaran edaran penting.
Adapun perpustakaan masjid yang online, maka hal ini lebih luas dan mencangkup literasi kitab kitab yang banyak bahkan ratusan Ribu. Panitia bisa menggunakan CMS ( Content Management Sytem ) atau memprogram aplikasi sendiri. Ada banyak CMS yang mendukung program ini seperti : Inlislite ( program ini sama seperti yang di gunakan perpustakaan Nasional ) dan SLIM yang nantinya di instal di server/ hosting. Disini pannitia pembangunan perpustakaan hendaknya menyiapkan tim khusus Developers web atau programmer. Perpustakaan ini disetting sedemikian rupa, sehingga siapapun jama’ah yang menghidupkan Wifi maka akan otomatis hanya tersambung dengan perpustakaan online, hal ini memudahkan para jama’ah untuk membaca dan mendownload materi keislaman sepuas mereka. Dan kelebihan perpustakaan online ini bisa di isi dengan conten apa saja, sperti video, software, ebook,dll. Jika 2 perpustakaan ini disatukan maka hal ini lebih baik, sehingga harapannya dapat memfasilitasi umat dan mendekatkan mereka dengan budaya keilmuan. 

Sekian kiat kiat mengisi bulan Ramadhan agar lebih bermakna, Semoga Allah menerima dan meridhai amal kita semua , aamiin.

Ditulis oleh orang yang fakir terhadap Rabbnya,
Satrio Wibowo ( Mahasantri Ma’had Aly Makkah Boyolali )
25/05/2019

Admin :
ig : @kabaranaksemut

Posting Komentar untuk "Kiat Agar Ramadhan Lebih Bermakna"