Hidup Di Dunia Tak Lepas Dari Takdir Allah
Uhibbukum
Manusia hidup di dunia tidak pernah
lepas dari takdir Allah. Kebahagiaan , kesedihan, duka, kehilangan, rejeki,
jodoh telah diatur dan direncanakan dengan baik oleh Nya. Termasuk kematian.
Ialah salah satu misteri besar Allah. Takkan ada satupun manusia yang
benar-benar tau kapan ia akan bertemu dengan ajalNya, bisa nanti, esok, atau
lusa. Allah bersabda
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُم مِّن الْعِلْمِ إِلاَّ قَلِيلاً
Artinya: Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, "Ruh itu urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit." (QS Al Isra' 17:85)
Masalah jodoh mungkin terkadang bisa saja salah
alamat, tetapi malaikat pencabut nyawa tak pernah salah alamat. Ia akan datang
tanpa memberitahumu, dimanapun kamu, kapanpun kamu. Jika saatnya tiba kamu
takkan pernah bisa menghindar.
أَيْنَمَا تَكُونُواْ يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ
Artinya: Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh(QS An Nisa 4:78)
Lalu mau sampai kapan kita mau tenggelam dalam hiruk
pikuk dunia yang bisa membutakan mata hati dan mampu membuat kita lupa
bahwasanya bisa saja kain kafan kita kini sedang ditenun. Mau sampai kapan kita
sibuk mengurusi pasal dunia saja yang fana sedangkan kita lupa untuk
mempersiapkan diri hidup di alam yang kekal. Dan mau sampai kapan kita tertawa
lepas tanpa pernah sadar banyak tertawa dapat mematikan hati kita. Padahal hati
sangat berperan pada kehidupan manusia. Ada sebuah hadits yang mengatakan:
Rasulullah SAW: Dari Nu’man bin Basyir berkata: saya mendengar
Rasululloh bersabda;
أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا
صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ
أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ
Artinya: ” Ketahuilah, sesungguhnya dalam jasad terdapat
segumpal daging, apabila dia baik maka jasad tersebut akan menjadi baik, dan
sebaliknya apabila dia buruk maka jasad tersebut akan menjadi buruk, Ketahuilah
segumpal daging tersebut adalah “Qolbu” yaitu hati “. (Hadis Riwayat Bukhori).
Wahai ukhty wa
akhy
Nerakamu mungkin bukan
urusanku, tetapi aku ingin bersama kalian dalam perihal menemui Rabb. Tak
inginkah kalian bersama diriku juga bertemu dengan Sang Maha Penyayang dengan
wajah yang ceria nan rupawan? Berkumpul denganNya dan bercerita banyak hal
tentang besarnya kasih sayangNya kepada kita selama ini.
Maka dari itu, selagi
kedua kaki kita masih menapaki tanah. Selagi kedua lubang hidung kita masih
menghirup udara, mari BERHIJRAH! Mari kita lakukan perubahan. Tinggalkan semua
tabiat buruk kita di masa lalu. Biarlah masa lalu menjadi saksi bisu bahwa kita
pernah menjadi makhluk yang hina.
Berbagai cercaan,
hinaan, ejekan mungkin tak jarang akan kau dengar. Tak apa, teruslah berjalan
lurus dijalanNya, karena dizaman seperti ini mungkin ketaatan akan mulai
terdengar asing. Misalnya, mereka membiarkan wanita berpakaian minim, tetapi
akan memandang aneh oleh wanita yang hanya terlihat matanya saja. Tak apa,
itulah ujian, itulah yang akan membawa kita pada tingkat kesabaran yang lebih
tinggi lagi.
Biarkan mereka menilai
hijrahmu sebagaimanapun. Istiqomahkan saja langkahmu. Jangan kau lemah hanya
karena penilaian mereka yang takkan pernah sama. Cukuplah engkau mencari
penilaian Allah, karena itu sudah lebih dari cukup. Niatkan segala hijrahmu
untukNya karena sebuah hadits mengatakan
Dari Umar
radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal
itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang
siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah
dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita
yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.”
(HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)
Jangan sampai hijrah kita sia-sia hanya untuk
diliat manusia atau mendapat pujiannya. Luruskan niat kita hanya karenaNya.
Istiqomahkan langkah untuk menggapai ridhoNya. Mulailah dari sekarang, ingatlah
kematian takkan pernah salah alamat. Dan sekali lagi nerekamu mungkin bukan
urusanku, tetapi aku mencintaimu karenaNya, maka dari itu akupun ingin bersama
kalian disurgaNya.Semoga aku dan engkau dapat menjadi salah satu golongan umat
yang shaleh-shalehah. Aamiin. Aamiin ya Rabbal Alamin.
Wallahu a’lam bishwab.
penulis: Adinda
ig: @adinda_nurpra
fb: Adinda Nurpra
Admin
(fatimah)
Posting Komentar untuk "Hidup Di Dunia Tak Lepas Dari Takdir Allah"