Ayah, Aku ingin menjadi Superhero Mu

Kuliat kutatap kupandang
Saat jam berdetik di kala dewi malam bersinar
Matanya tertutup
Nafasnya naik turun
Badannya menghadap lurus ke langit
Langkah ku ambil untuk membawa diri mendekat ke arahnya
Langkah ku ambil lagi untuk membawa mata agar lebih jelas lagi melihatnya
Lihatlah ! Ia sedang tertidur
Tertidur dg sangat pulasnya.
Sebelum ini sempat ku tanya
"Apakah kau lelah ?"
Ia mnjwb sembari tersenyum
"Tidak mungkin . Superhero yang tlah diciptakan Tuhan untukmu tak mungkin bisa lelah untuk membuatmu bahagia"

Tapi setelahnya ia tertidur sangat pulas. Nampaknya ia berbohong. Dan jelas aku tau itu.
Siapa pula yang tak lelah seharian membanting tulang saat fajar hingga dewi malam menampakkan diri.
Ia begitu . Selalu begitu. Ia tak mau menampakkan kelemahannya.
Lelah berkata tak lelah
Lapar berkata tak lapar
Haus berkata tak haus
Bahkan sakitpun tetap berkata "aku baik-baik saja"
Apa dia tak menyadari?
Satu demi satu rambutnya memutih
Kerut demi kerut muncul diwajahnnya
Aku tau. Dia pun sebenarnya tau. Ia kini tengah menuju masa tuanya.
Aku hanya bisa bungkam tak berkata
Melihat diri yang masih sangat jauh dari kata mampu .
Mampu untuk membahagiakannya
Mampu untuk membuatnya tersenyum tanpa beban dipundak
Mampu untuk menuruti segala inginnya
Mampu untuk menjadi segalanya untuknya.

Entah kapan, tapi waktu terus berjalan membuatnya terus menua sedangkan daku belum juga lebih dekat dengan kata "mampu"
Tuhan boleh kupinta?
Superhero yang selalu memaksakan diri untuk membahagiakanku ini
Janganlah Kau biarkan waktu berhenti untuknya sekarang esok lusa atau nanti.
Biarkan aku menjadi superhero baginya dulu.
Tuhan boleh ku pinta?
Biarkan waktu berjalan lambat untuknya agar rambutnya tak terus memutih dg cepat
Agar kerutannya tak cepat bertambah
Agar badannya tak berburu ringkih

Tuhan boleh ku pinta?
Superhero yang ku panggil 'ayah' ini
Biarkan dia bahagia , dekatkan ku dengan kata mampu.
Sudah cukup dia menjadi superhero ku
Kini biarkan aku yg menjadi superhero untuknya.
Tuhan aku sangat menyayanginya..
Tuhan ialah dia
dia..... superheroku .
Satu satunya laki laki yang tak pernah ingin membuatku terluka.


Penulis : Adinda Nur Pratiwi
Facebook : Adinda NurPra