Aku dan IPM, ini ceritaku apa ceritamu ?

 

 Ammah Vira , Ammah Ayu , Ammah Santi

IPM , IPM , IPM .
aku mengenal organisasi ini saat aku duduk di kelas 3 SMP , dengan paksaan orang tua , dengan airmata , dengan terisak-isak dalam tangisan aku dipaksa harus mengikuti pengkaderan TM 1 , saat itu keegoisanku sangat tinggi aku sangat tidak ingin masuk di dalam organisasi ini , tapi dengan paksaan orang tua , aku harus mengikuti kegiatan itu , kegiatan yang saat itu menurutku sangat membosankan .

Tapi , keadaan kini berbalik . Ketika aku sudah mengenal IPM semua penilaianku saat dulu mendadak hilang , di dalam organisasi ini aku di ajarkan menjadi pribadi yang lebih baik , di organisasi ini hal yang tidak bisa aku lakukan seakan bisa dilakukan dengan mudah , di organisasi ini aku di kelilingi dengan orang-orang yang berpegang teguh pada Qur’an dan Sunnah , di organisasi ini aku di pertemukan dengan orang-orang yang penuh kasih sayang untuk mengantarku pada kebaikan , di organisasi ini perasaan kekeluargaan , perasaan saling menghargai , perasaan saling membantu dan menopang , perasaan saling memiliki , rasa kebersamaan sebagai sesama muslim , bahkan perasaan virus merah muda yang sempat terbesit dalam hati ini juga aku rasakan *upss  , di organisasi ini aku menemukan teman-teman , kakak-kakak , dan adik-adik yang membuatku merasakan perasaan kekeluargaan sangat erat disini .

Jika awalnya aku dipaksa untuk hadir di kegiatan IPM , sekarang aku yang sering memaksakan diri untuk hadir di setiap kegiatan yang di selenggarakan oleh IPM , jika awalnya aku menangis karena dipaksa harus ikut berpartisipasi di dalam kegiatan , sekarang aku menangis karena memaksakan kehendaku untuk berpartisipasi dalam kegiatan IPM , kalau dulu aku masih merasa risih dengan hijabku , sekarang aku justru risih jika tidak menggunakan hijab . Banyak perubahan yang mengarahkanku pada kebaikan , banyak pelajaran dan kisah yang aku temui di dalam organisasi ini .
topangan semangat dari kak ayu , kak alvira , kak santi , seringkali membuatku berfikir bagaimana mungkin aku bisa meninggalkan IPM sedangkan aku di pertemukan dengan orang-orang ini melalui IPM .

Ketiga kakak yang paling dekat dengan aku dan teman-temanku , ketiga kakak yang selalu menyemangati kita disaat iman kita mulai melemah , ketiga kakak yang punya 1001 solusi untuk setiap permasalahan .

Ada kak tuti yang selalu ada ketika aku terjatuh dalam lembah kesedihan , dan kakak-kakak lain yang sedia menopang ketika aku hampir terjatuh dan mereka orang-orang yang penuh dengan cinta :’)
Belum lagi teman-teman yang berjuang bersama untuk IPM , teman-teman yang membuatku memahami kita adalah pertemanan yang di sertai dengan kecintaan kita pada Allah , teman teman yang membuatku betah berada di dalam ruang lingkup organisasi , teman-teman yang setia saling mengajak menuju kebaikan , saling mengajak mengisi kegiatan IPM , teman-teman yang tak pernah berhenti untuk saling mengingatkan tentang semangat iman .

Adik-adik yang menjadi tanggung jawab kami untuk mengantar mereka agar bisa bersama berjalan di jalan Allah ,  aku sempat bertanya dalam hati , Apakah aku mampu menjadi contoh ? apakah aku mampu menjadi panutan ? apakah aku bisa seperti mereka ? bahkan Imanku sendiri masih aku ragukan .

Tapi semua pertanyaan itu sirna dengan *Muhammad:7 . dan mereka para muslimah di sekitarku menopang keraguanku dengan keyakinan mereka , mereka memang selalu menjadi sosok orang-orang yang meyakinkan ku saat aku mulai ragu dengan diriku sendiri .
Orang-orang sekitar yang mendukung ku untuk memperdalam ajaran agama , IPM dalam kehidupanku ?

IPM berpengaruh besar di kehidupanku , bahkan melalui IPM juga aku sempat terserang virus merah muda yang yah kalian semua juga tahu akhirnya , virus hilang dengan sendirinya haha  , organisasi ini tempat untuk belajar loh bukan tempat membawa virus wkwk mulai dari neni , puput , lia kamumu , dll . Orang-orang yang berada di sekelilingku , teman-teman yang membuatku mengerti aku tidak akan asing berada di sini , aku berada di tempat yang benar dan aku sedang bersama dengan orang-orang yang menyayangiku karena Allah , kebersamaan menjadi peserta TM 2 hingga menjadi seorang Instruktur di Kotamobagu menambah rasa kekeluargaan yang tercipta diantara kita , kegiatan TM1 yang di lakukan di Bitung yang memposisikan kita sebagai panitia sekaligus instruktur baru membuat kita harus tidur di kampus trainning kenangan yang kita ciptakan terlalu banyak hingga tidak bisa di jabarkan satu per satu .

Masalah ? tentulah ada, tidak ada pertemanan yang tidak pernah mengalami perselisihan di dalamnya , tapi sebesar apapun masalah hingga detik ini tidak pernah menyimpan dendam sedikitpun .

Bagaimana dengan ipmawan ?
hihi , tenang saja , kita disini satu tapi ada jaraknya , kak ipul , kak eman , kak ifal , kak ilham , dll lah wah kedekatan mereka sebagai sosok kakak dan sosok pemimpin terasa sampai ke hati deh hahaha , kebersamaan juga tidak terlepas , dekat iya lah tapi kita tetap ada jarak kok , IPM mengajarkan tentang perbedaan laki-laki dan perempuan loh , mereka seperti abang-abang kita semua lah pokoknya

Para kakanda di IPM juga tidak kalah akrabnya kok , intinya sih di IPM tidak ada sok sok jaim lah kita satu tapi ada jarak , dan hal-hal seperti inilah yang membuat sulit berpindah ke lain hati eh maksudnya ke organisasi yang lain gitu  kenyamanan sudah terlanjur tercipta bersama orang-orang di dalam IPM itu sendiri .

Sejauh apapun kaki ku akan melangkah , selama apapun aku akan pergi tetap statusku sebagai Kader IPM Kota Bitung masih menancap erat dalam hatiku , amanah untuk membawa nama baik untuk ku , dan organisasiku sudah menjadi keharusan .

Banyak nama yang aku letakkan di pundakku , dan aku tidak ingin mengecewakan mereka semua
Terimakasih sudah menyisihkan waktu untuk membaca sebagian kisah di dalam organisasiku 

Nuun Walqolamii Wamaa Yasturuun .
Assallamuallaikum.wr.wb

Sumber :
Penulis : Citra
Blog     : citraqdewi.wordpress.com