Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rukun dan Sunnah Puasa




NOTULENSI KAJIAN IKHWAN PEKANAN*
MUQODIMAH
===========
Moderator  : Fahri
Pemateri    : Ustadz Lizar
Hari            : Al-Ithnayin
Tanggal     : 19 Sya’ban 1438 H
Pukul        : 20:00 wib
Tempat    : Kajian Ikhwan Pekanan
Notulen   : Aben

 Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang sampai sekarang masih memberikan kita nikmat iman, nikmat islam dan diberikan kesempatan berkumpul di majelis ilmu *”Kajian Ikhwan Pekanan”*

Shalawat beserta salam kita haturkan suri tauladan terbaik sepanjang Zaman, yg begitu mencintai kita, bahkan ketika Allah memanggil nya yg disebut2 adalah kita, umatnya.
yakni nabi besar Muhammad SAW. Semoga kita bisa bersua dgn beliau di yaumil akhir.
Beranjak ke acara berikutnya adalah penyampaian materi.

Materi :  *Rukun rukun puasa dan sunah sunah puasa*

Kepada Ustad Lizar dipersilahkan untuk membagikan ilmunya

Puasa secara bahasa artinya menahan dari sesuatu. Adapun secara istilah syar’i artinya menahan diri dari makan, minum, dan dari segala pembatal puasa yang disertai dengan niat dari mulai terbitnya fajar shadiq hingga terbenamnya matahari.

*Rukun-Rukun Puasa*
Dari pengertian puasa secara istilah (syar’i) tercermin bahwa ia memiliki dua rukun yang sangat asasi, keduanya itu adalah :

_1. Manahan diri dari segala pembatal puasa dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari_. Dalil rukun ini sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

فَالآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ

“Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (al-Baqarah: 187).

_2. Niat, yang berpuasa tersebut memaksudkan tatkala menahan diri dari segala mufthirot (pembatal puasa) tersebut ibadah kepada Alloh ‘Azza wa Jalla._ Dengan adanya niat terbedakanlah antara amal yang dimaksudkan untuk ibadah dari selainnya. Dan dengan niat pula terbedakan antara ibadah yang satu dengan yang lainnya.

Dalil rukun ini sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam :

إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

*Sunnah-Sunnah Puasa*

Sunnah-sunnah puasa atau hal-hal yang diperbolehkan (mustahab) jika dilakukan seorang yang sedang puasa, apakah itu tergariskan dalam syariat atau apa yang dipahamkan dari nash-nash syariat, mencakup untuk puasa Romadhon atau untuk puasa-puasa yang lainnya yang disyariatkan.
Sunnah-sunnah puasa ;

*1. Makan Sahur*

Yaitu makan dan minum pada waktu sahur atau akhir malam dengan niat berpuasa, sebagaimana sabda Rasulullah:

تَسَحَّرُوا فَإنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً

_“Makan sahurlah kamu, karena dalam makan sahur itu terdapat berkah.”_ (Muttafaq ‘alaih)

*2. Mengakhirkan sahur* sampai akhir waktu malam, selama tidak dikhawatirkan terbit fajar.
Berdasarkan sabda Rasulullah:

لَا تَزَالُ أمَّتِي بِخَيرٍ مَا عَجَّلُوا الفِطرَ و أخَّرُوا السَّحُورَ

_“Umatku senantiasa dalam keadaan baik selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur.” (HR. Ahmad, hadits ini shahih)_

*3. Menyegerakan berbuka jika telah nyata matahari terbenam.*
Sesuai dengan sabda Rasulullah

لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيرٍ مَا عَجَّلُوا الفِطرَ

_“Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.”_ (Muttafaq talaih)

*4. Berbuka dengan kurma segar (ruthob) atau kurma kering (tamr) atau air.*
Itulah urutan atau tingkatan sesuai dengan afdhaliyah-nya (tingkat keutamaannya -ed). Berdasarkan ucapan Anas bin Malik:

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَ سَلَّمَ يُفطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبلَ أَن يُصَلِّيَ، فَإن لَم تَكُن رُطَبَاتٌ فَتَمَرَاتٌ، فَإن لَم تَكُن تَمَرَاتٌ حَاسَ حَسَوَاتٍ مِن مَاءٍ

_“Rasulullah biasa berbuka dengan beberapa buah kurma segar (ruthob) sebelum shalat, jika tidak ada maka dengan kurma kering (tamr) dan jika tidak ada pula maka diteguknya beberapa teguk air.”_ (HR. Ahmad, Abu Daud dan At-Tirmidzi. Hadits ini hasan)

*5. Berdoa saat berpuasa, apalagi ketika berbuka.*
Sesuai dengan sabda Rasulullah :

ثَلَاثُ دَعوَاتٍ مُستَجَابَاتٌ، دَعوَةُ الصَائِمِ وَ دَعوَةُ المَظلُومِ وَ دَعوَةُ الـمُسَافِرِ

_“Ada tiga macam doa yang dikabulkan: Doa orang yang sedang berpuasa, doa orang yang teraniaya, doa orang yang bepergian.”_ (HR. Al-Baihaqi dalam Kitab Syu’abul Iman dan lain-lainnya. Hadits ini shahih)
الله اعلم بالصواب


*Sesi Tanya Jawab:*

 Pertanyaan 1. Assalamualaikum nma saya edoe asal pamekasan madura,
saya mau tanya ustadz begini selama ini kan saya kalau berbuka puasa mengikuti suara adzan maksudnya kalau udah adzan saya berbuka,nah ustadz pertanyaannya apakah suara adzanboleh dijadikan pedoman untuk berbuka ustadz soalx adzan di daerah saya terkadang berbeda.terimakasih ustadz

Jawaban :
 Waalaikumussalam wrwb. Adzan salahsatu tanda diperbolehkan buka puasa (ifthor). Apalagi skrg banyak kemudahan u penanda Waktu, seperti pada hape berbasis android yg sdh disattle dgn Waktu dimana sdg berada.
Tapi yg paling pasti adalah seperti terminologi shoum yaitu dari fajar sampai terbenam matahari.
Bahkan ada hadits yg diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi bahwa Rasulullah berbuka dengan ruthob sebelum sholat.
Pertanyaan 2 khair – medan

Assalamu’alaykum ust. Afwan, saya khair dr Medan. Untuk urusan semisal taaruf menuju pernikahan dan silaturahim dua keluarga ketika Ramadhan yg notabene nya di bulan ini harus fokus untuk ibadah ritual, di pandangan masyarakat krg lbh seperti itu. Tapi yg semestinya bgmn ust?Boleh tdk?

Jawaban :
 Waalaikumussalam wrwb. *Boleh.* Asalkan ta’aruf yg betul2 serius menuju pernikahan, dan hindari  ta’aruf ikhtilat atau khalwat.
Ikhtiar nikah dengan ta’aruf yg dibolehkan oleh agama adalah baik.
#jgn batalkan puasanya krn mau taaruf.
Pertanyaan 3   Raemaka – kendari

Assalaamu ‘alaikum ustadz, saya Raemaka dari Kendari.
Mau bertanya ustadz, mau nanya, menjelang 10 hari trakhir bulan ramadhan, disunnahkan untuk memperbanyak amal di mlam hari guna mndapatkn malam lailatul qadar. krn terjaga spanjang malam,, pasti qt mngantuk ustadz. Nah pertanyanq ustadz,, apakah berkurang pahala puasax qt apabila  diwaktu pagix itu dipakai waktux qt untuk tdur misalx dari pagi smpai zuhur, kmudian stelah shalat tdur lg bahka smpai dekat berbuka.

Jawaban :
 Waalaikumussalam wrwb. Ada riwayat yg mengatakan bahwa tidur adalah ibadah (tentu bagi yg beribadah seperti murobithun).
Kami belum dapatkan dalil yg mengatakan itu mengurangi pahala.
Tapi semestinya budaya org yg bertakwa melalui puasa tidak seperti itu.
Allah a’lam

Pertanyaan 4. Budi – Depok
Assalamualaikum..Budi dari Depok ijin bertanya:
Bolehkah berbuka puasa se blom mendengar adzan Maghrib??akan tetapi matahari sudah terbenam/sudah gelap?

Jawaban :
 Waalaikumussalam wrwb. Boleh
Jika sudah terbenam matahari segeralah buka puasa Karena itu lebih baik.
*Namun sebelumnya silahkan ustad closing statmentnya.*
 Alhamdulillah wa biidznih, semoga kita dimampukan oleh Allah dalam menjalankan ibadah yg mulia ini.

Ibadah puasa langsung diganjari oleh, sehingga dalam menjalankan ibadah ini harus menghadirkan muroqobatullah (merasakan pengawasan Allah).
Mhn maaf jika ada yg salah.
الله اعلم بالصواب..
Akhukum,
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته.
PENUTUP
Marilah kita tutup majelis ilmu kita hari ini dgn membaca istighfar, hamdallah serta do’a kafaratul majelis
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
dan istighfar
أَسْتَغفِرُ اَللّهَ الْعَظيِمْ
: Doa penutup majelis :
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ ٭
Artinya:
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ana dan akhi Fahri sbg moderator malam ini mohon maaf jika ad hal yg kurang berkenan,,…dan mohon undur diri
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Referensi 
https://ar.wikipedia.org/wiki/
https://sunniy.wordpress.com/
https://rumaysho.com/
http://rumahdakwah.id

( Sw )


Posting Komentar untuk "Rukun dan Sunnah Puasa"