Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hilang dalam Pandang

Image result for menjaga pandangan

Tentang kisah cinta islami. Lewat  kisah cinta islami, sang fajar telah berlalu begitu cepat, kini bulan mulai menampakkan wajah cantiknya, hembusan angin yang mendayu pilu menusuk jantung memecah kesunyian, angin berhembus menembus dinding – dinding kehampaan.

Di sudut kamar tampak seorang gadis yang duduk dengan wajah pilu, oh kisah cinta islami mengapa kau begitu menyedihkan?. Ia menundukkan kepala dengan meneteskan airmata tak lama terdengar suara ketukan pintu dari luar tok….tok….tok…

“Siapa?”

“Aku lis, aida. Buka pintunya donk, kamu seharian belum makan kan? Cepetan makan gih entar sakit lagi, aida adalah sahabat alisa yang satu kost sama dia”.

“Alisa segera bangkit dari duduknya dan membuka pintu kamarnya”

“Astagfirullah!!! Aida terkejut melihat keadaan alisa yang terlihat pucat pasi,,, kamu kenapa lis? Kamu sakit ya? Kenapa kamu gak bilang sama aku?”.

“Aku gak papa kok, kamu tenang aja, aku cuma pusing aja entar juga sembuh”.

“Gak papa gimana liat muka kamu pucat banget, aku anter kamu ke dokter ya?”.

“Gak usah da, aku gak mau ngrepotin kamu”

“Ya ampun lis, kamu gak ngrepotin kok, kamu kenapa sampai kaya gini? Kalau ada masalah kamu cerita aja ke aku lis? Aku ini juga sahabat kamu”.

“Kamu gak usah khawatir da, aku baik – baik saja”.

“Bentar kalau gitu aku ambilin makanan dulu”

Aida keluar dari kamar alisa untuk mengambil makanan sementara alisa duduk di ranjangnya, tak lama aida pun datang dengan membawa sepiring makanan buat alisa.

“Lis kamu makan dulu ya? Aku suapin”, Alisa cuma mengangguk tanda kesediaanya, tiba – tiba dia menangis di pangkuan aida.

“Lis, kamu kenapa sich? Kenapa kamu nangis, cerita sama aku?”

Alisa masih saja menangis, dengan memeluk aida, dia belum bisa menjawab pertanyaan aida, isak tangisnya menandakan bahwa ada sesuatu yang terjadi sehingga membuatnya seperti ini. Perlahan isak tangis itu mulai mereda”.

“Lis, kamu cerita sama aku, sebenernya apa yang sudah terjadi sama kamu?”.

“perlahan alisa membuka mulutnya untuk menceritakan semuanya sama aida, salah ya kalau aku jatuh cinta?”.

“Ya ampun lis!!. Ternyata cuma masalah cinta sampai membuat kamu kaya gini? Dalam cinta itu tidak ada yang salah lis,,, hanya saja terkadang keadaan saja yang salah, kamu jatuh cinta sama siapa lis?”. “Sama badai da,,dia temenku dari sma dulu tapi kamu jangan bilang masalah ini sama siapa – siapa ya da, cuma kita aja yang tahu”.

“Memangnya kenapa lis? “.

“Dinda juga mencintainya”

“ALLAHU AKBAR, kenapa harus kaya gitu lis?”

“Aku sendiri juga gak tahu da, makanya aku bingung, tadi siang pas dikampus badai menyatakan perasaannya sama aku tapi aku gak bisa nerima dia dengan alasan aku pengen fokus sama kuliahku da padahal sebenernya karena dinda juga mencintainya”.

“Kenapa kamu harus lakuin itu lis? Kalau kamu juga cinta sama badai kenapa kamu gak terima saja dia?”.

“Itu gak mungkin da, aku gak mungkin nyakitin sahabatku sendiri”

“Iya tapi kamu sendiri juga kan yang harus menyiksa hati kamu? Kenapa kamu harus mengutamakan kebahagiaan orang lain sih lis?”

“Semua memang nyakitin da, tapi aku gak punya pilihan lain, selain ini kamu tahu kan posisi aku?”.

“Iya lis aku tahu, ya udah lis kamu harus sabar jika memang dia jodohmu pasti akan bersatu, yakinlah TUHAN akan berikan yang terbaik untukmu”.

“Iya da aku percaya itu, makasih ya say”

“Iya lis, sama – sama, ya udah kamu bobok ya udah malam nie, jangan dipikirin terus nanti kamu sendiri yang rugi, percayalah pada ketetapan ALLAH. Selamat malam lis mimpi indah ya”.

Kisah cinta islami membuat aida segera meninggalkan kamar alisa, sementara alisa masih duduk di sudut kamarnya matanya yang indah menatap jauh menerawang bulan yang mulai tenggelam karena berselimut kabut, lidah pun terasa kelu kerongkongan serasa kering tak mampu tuk menelan seribu asa yang mencoba tuk lumpuhkan semua kenyakinan dalam jiwa hanya mampu merenungi semua kenyataan yang telah nyata didepan mata. Gadis itu perlahan bangun dari tempat duduknya dan merebahkan tubuhnya yang begitu lemas, sementara mata mulai terpejam tuk bertemu dengan kilauan dunia mimpi. Kisah cinta islami menembus lorong – lorong keindahan yang tak pernah dia temui dalam dunia nyata.

***

Kisah cinta islami membawaku ke hari rabu telah tiba setidaknya aku sudah meninggalkan hari kemarin dan melangkah pada hari ini semoga hari ini berjalan lebih baik sehingga luka pun mulai memudar. Aku mulai bersiap – siap untuk pergi kuliah. Kali ini aku berangkat sendiri karena dinda ada kepentingan yang mendadak sehingga kami tak bisa berangkat ke kampus bareng. Aku keluar dari kostku namun dihalaman kost Nampak sosok laki – laki yang tak asing lagi bagiku, aku segera menghampirinya karena tumben banget tu orang sudah ada dikostku.

“Hay… Kamu ngapain disini?”

“Hay juga hehehe gak papa kok, kebetulan aja lewat sini, kamu sendirian ke kampus?”.

“Iya nie, dinda lagi ada kepetingan jadi terpaksa aku berangkat sendirian”.

“Bareng sama aku aja yuk !!!”.

“Gak usah dai, biar aku jalan aja lagian kan cumin deket”.

“Gak papa lis, kamu gak mau nyenengi sahabatmu?”

“Iya bukannya gitu dai tapi, …?”.

“Tapi apa lis? Kamu malu jalan sama aku?”

“Enggak kok dai, gak enak aja kalau dilihat temen nanti kiranya ada apa- apa lagi”.

“Ya elahhhhhhhh lis, kamu mikirnya kok malah gitu, kita kan cuma bareng apa salahnya coba?”

“Hehehe ya gak ada salahnya sih”

“Ya udah cepet entar telat lo”.

Kisah cinta islami membawaku untuk pergi bareng badai gak enak juga sama dia karena udah repot – repot mampir ke kost dia juga maksa banget, di jalan kami hanya diam tanpa ada sepatah kata, aku juga bingung bagaimana untuk memulai aku pun hanya menurut saja ikut diam, setelah beberapa menit kami tiba di kampus semoga saja dinda tidak melihat kami berdua jika lihat pasti dia bakal mikir yang enggak – enggak.

“Aku masuk duluan ya dai, makasih untuk hari ini”.

“Iya lis, santai aja lagi”

“Hehehe ya udah aku duluan”

Sementara dalam kisah cinta islami ini, badai hanya mengangguk dan tersenyum padaku, aku segera menuju ruang kelas yang masih begitu sepi dalam hati aku bertanya – tanya dinda kok belum ada, aku tanya sama temenku yang lainnya dia juga gak tahu, kemana dia? Kenapa belum datang. Aku khawatir banget sama dia aku segera SMS dia untuk memastikan jika dia baik – baik saja. Sudah 10 menit SMS aku tidak dibalas sebenernya kemana nie anak, aku telvon juga enggak aktif, semoga tidak terjadi apa – apa sama dia. Tak lama dinda pun tiba di kelas aku segera menemuinya.

“Din, kamu kemana aja sich? Kenapa baru sampai?”.

“Hehehe maaf say, tadi motorku bannya bocor jadi kebengkel dulu”.

“Pantes lama, di SMS juga enggak dibalas”.

“Hehehe enggak ada pulsa lis,,, maaf ya udah buat kamu khawatir”.

“Iya say, lain kali SMS dulu biar enggak buat orang khawatir”.

Mereka segera duduk di tempat duduk mereka, sementara perkuliahan akan segera dimulai, hari ini ada praktek biologi jadi semua mahasiswa harus ke ruang lab, dinda dan alisa segera memasuki ruang lab kebetulan tugasnya perkelompok. Entah sengaja atau enggak dinda, alisa dan badai jadi satu kelompok awalnya alisa schok tapi ya udah lah ini kan demi kuliahku. Di tengah – tengah praktek aku selalu memperhatikan dinda yang sejak tadi salah tingkah karena ada badai, tapi aku berusaha bersikap biasa.

***

Kisah cinta islami membawaku pulang dari kuliah aku dan dinda ke toko buku lama gak beli buku, setelah buku yang kami cari ketemu kami langsung ke kasir untuk membayar setelah itu kami pun segera keluar dari toko, kami berniat ke toko sepatu karena dinda pengen beli sepatu baru namun keinginan itu belum terlaksana di tengah jalan ada segerombol orang yang menghadang penampilan mereka sungguh menakutkan, ada yang pakai anting dan bertato pula, sehingga kami pun terpaksa berhenti ada rasa takut yang berkecambuk dalam hati namun kami tetap waspada.

“Ada cewek cantik ternyata kayaknya oke juga buat kita hari ini, ujar salah satu dari mereka “.

“Aku dan dinda benar – benar ketakutan namun kita tetap besusaha tenang meskipu bahaya sedang mengancam”.

“Tangkap mereka…”

“Aku dan dinda kebingungan, apa yang mampu kita perbuat agar selamat dari mereka tak ada pilihan kami pun lari secepat mungkin tapi apalah daya kami hanya seorang wanita mereka berhasil menangkap aku dan dinda meskipun kami berteriak semampu kami untuk meminta tolong. Namun tak ada satu pun orang yang melintas di jalan itu”.

“Hahaha bagus kalian bawa mereka ke markas kita!” ucap pemimpin mereka.

Aku dan dinda berteriak sekeras mungkin untuk meminta tolong, tiba – tiba dari arah timur badai datang dan segera berkelahi dengan para penjahat tersebut , untung saja badai pandai bermain silat sehingga dengan cepat dapat mengalahkan tiga orang perampok namun na`as ketika badai berkelahi dengan pemimpin dari perampok itu dari arah belakang anak buah dari perampok itu menusuk perut badai di sebelah kiri seketika badai terkulai lemah aku dan dinda serentak menjerit dengan kejadian yang baru saja menimpa badai. Sementara para perampok itu segera melarikan diri.

“Badai ! ya ALLAH”

Tidak lama ada suara mobil polisi yang kebetulan sedang beroperasi kami teriak minta tolong dengan cepat polisi segera mengejar para perempok tersebut. Aku dan dinda segera mencari pertolongan kebetulan ada taxi yang melintas, aku dan dinda segera melarikan badai ke rumahh sakit terdekat karena badai sudah tak sadarkan diri. Aku dan dinda hanya mampu menangis melihat keadaan badai.

“Lis, ini semua gara – gara aku coba aja aku tadi tidak ajak kamu ke toko sepatu pasti kejadiannya tidak seperti ini”.

“Dinda sekarang bukan saatnya untuk menyalahkan diri tapi bagaimana caranya agar badai bisa segera sadar, kita berdoa saja supaya badai masih bisa terselamatkan, aku segera memeluk dinda meskipun tanganku berlumuran darah badai”.

Sampai di rumah sakit badai langsung di tangani oleh dokter aku dan dinda sangat cemas dan menunggu diluar tak lupa kami selalu berdoa supaya operasi badai berjalan dengan lancer. Tak lama ardi teman satu kost badai datang.

“Lis, din, gimana keadaan badai?”

“Aku hanya mampu menjawab kita doakan saja semoga badai baik – baik saja, dengan linangan airmata aku berdoa dalam hati”

“Ya ALLAH selamatkan dia, sahabat yang merelakan nyawanya demi menyelamatkan aku dan dinda birilah dia kesempatan untuk merasakan indahnya hidup dengan segala karunia-MU, tolong sadarkan dia karena aku tak sanggup melihatnya seperti ini tolong bisikan kata cintaku kepadanya. Aku mohon sadarkan dia”.

“Lis, kenapa dokter belum kelaur juga?”

“Kamu sabar din, aku juga bingung kenapa operasinya lama benget”

“Iya din, kamu tenang aku juga panik, sambung ardi”

Dinda hanya mengangguk wajanya begitu muram dan pucat sepertinya dia merasa sangat bersalah dengan kejadian ini takut jika terjadi apa – apa sama badai.

***

Setelah beberapa jam operasi badai berjalan akhirnya dokter keluar juga kami segera menghampiri dokter untuk menanyakan keadaan badai saat ini, oh kisah cinta islami.

“Dok, bagaimana keadaan badai? Dia baik – baik saja kan?”

“Kalian tenang saja operasinya berjalan dengan lancar meskipun lukanya sudah sangat parah, sekarang hanya menunggu dia siuman kalian berdoa saja supaya badai cepat sadar”.

“Alhamdulillah, iya dok terima kasih” ucap ardi.

“Alhamdulillah ya Allah aku dan dinda sangat bahagia mendengar keterangan dari dokter, ada tangis bahagia dan sedih dalam hati ini, bahagia karena operainya berjalan dengan lancer dan masih bisa diselamatkan, dan sedih karena badai belum sadarkan diri”.

Setelah beberapa jam badai tak sadarkan diri akhirnya dia sadar juga kami bertiga yang dari tadi berada dalam ruangan untuk menunggu badai segera memanggil dokter.

“Alhamdulillah ya lis, badai sudah siuman, dinda nampak sangat bahagia”.

“Iya din, alhamdulillah Allah mendengar doa – doa kita”.

“Ardi segera menemui badai, dai gimana dengan keadaanmu?”

“Aku baik – baik saja di, suaranya hampir tak dengar karena masih begitu lemas wajah badaipun terlihat sayu dan pucat”.

“Dai kamu jangan banyak bicara dulu, kamu istirahat aja, aku minta maaf semua ini gara – gara aku”.

“Tidak din, kamu gak salah aku cuma berusaha nolongin kalian karena itu sudah menjadi tanggung jawabku sebagai seorang sahabat”

“Iya din kamu gak usah merasa bersalah yag terpenting sekarang badai sudah terselamatkan, sambung ardi”.

“Terima kasih atas kebaikan kamu dai, jika tidak ada kamu aku tidak tahu apa yang bakal terjadi sama aku dan alisa”

“Kamu gak usah berlebihan gitu din, aku ikhlas nolongin kalian tapi lain kali kalian harus berhati – hati lagi”.

“Terima kasih atas kebaikan kalian semua”.

“Iya sayang, alisa segera memeluk dinda yang terisak dalam tangis”.

Sementara ardi dan badai hanya tersenyum melihat mereka berdua, kini hari sudah malam namun mereka masih ada di rumah sakit untuk menemani badai.

“Lis, din kalian pulang ke kost kalian aja biar aku yang nemenin badai lagian ini udah malam banget”.

“Tapi di kita pengen nemenin badai juga, kasihan kalau cuma kamu sendirian “

“Gak papa kok din, lagian badai udah gak papa cuma nunggu pulih aja besok kan masih ada waktu”.

“Benar kata ardi din, kamu sama alisa ke kost aja aku udah gak papa kalian tenang aja, sambung badai”.

“Iya din, ada benarnya juga  yang dibilang ardi sama badai kita pulang aja dulu besok kita kesini lagi”

“Iya udah deh, kita pulang dulu ya di, tolong jagain badai “

“Siappp bossss heheheh”

“Aku pamit dulu di, dai cepet sembuh, assalamualaikum”

“Iya lis, walaikumsalam hati – hati dijalan”.

Mereka segera pulang ke kost untuk istirahat, meskipun malam telah larut alisa masih enggan tuk memejamkan matanya entah apa yang dia pikirkan, mungkin dia masih memikirkan kejadian tadi siang yang menimpanya bagaimana jika seandainya badai tak bisa di selamatkan tentu saja dia akan kehilangan orang yang paling berarti dalam hidupnya, tak terasa airmata alisa mengalir begitu deras mengingat pengorbanan badai yang begitu besar, TUHAN seandainya dinda tidak mencintainya mungkin aku masih bisa menerima dia tetapi semua memang sudah menjadi rahasia- MU sehingga aku hanya bisa merahasiakan semua perasaanku sama badai dan alisa.

***

Hari sudah mulai panas aku dan dinda berencana untuk menjenguk badai lagi kebetulan ada jam kuliah sore jadi sekarang bisa jenguk badai, aku dan dinda segera melaju ke runah sekit tempat badai di rawat. Sampai disana ku lihat ardi lagi nyuapin badai.

“Siang di, dai…”

“Ehh kalian, siang juga lis”

“Gimana keadaan kamu dai?”

“Alhamdulillah sudah mendingan din”

“Syukurlah kalau gitu, oh iya aku ma alisa bawain kalian buah – buahan sama makanan dimakan ya?”.

“Loh kok jadi repot – repot din?”

“Enggak kok dai”

“Kalau cuma makan itu hal yang mudah buat saya hehehe ardi mulai becanda”.

“Ardi apaan kamu ini?”

“Tenang boss, kan cuma becanda hehehe”.

Kami pun ikut tersenyum, melihat kelakuan kocak ardi

“Dai, di, udah jam 3 aku sama dinda pamit dulu ada kuliah sore”

“Oh iya lis, aku izinin ya?”

“Pasti dai, kamu istirahat aja dulu biar cepat sembuh”

“Iya lis, makasih kalian udah jenguk aku”

“Iya dai sama – sama”

Kisah cinta islami dimulai lagi, aku dan dinda segera berlalu dari hadapan mereka untuk pergi ke kampus. Di tengah berlangsungnya perkuliahan tiba – tiba persaanku gak enak, ada apa ya? Kenapa aku jadi kepikiran sama badai? Untuk memastikan bahwa badai baik – baik saja aku lansung SMS ardi untuk menanyakan keadaannya. Namun SMS ku tak kunjung dibalas aku semakin khawatir sebenarnya ada apa sampai SMS ku belum dibalas juga. Perkuliahan pun berakhir segera aku lihat ponselku ardi audah membalas SMS ku… lis, kamu cepat keseni penting !!!.

Pikiranku semakin tidak karuan hatiku seakan bentrok karena hati selalu bertanya – Tanya.

“Din, sepertinya kita harus cepet – cepet kerumah sakit”

“Memangya ada apa lis? Apa ada hubungannya sama badai? Dinda terlihat begitu khawatir”.

“Aku sendiri belum tahu pasti din…ayo cepet kesana !!!”

“Iya lis…”

Dengan hati cemas mereka segera melaju kerumah sakit untuk melihat sebenarnya apa yang telah terjadi. Tiba dirumah sakit mereka langsung menuju ruang dimana badai dirawat, di luar tampak ardi yang duduk melamun entah apa yang dia pikirkan kami pun segera menemuinya.

“Di, kamu kenapa?”

“Badai, lis..dengan mata berkaca – kaca dia menjawab”.

“Kenapa dengan Badai di?, jangan membuat kami semakin panik !!!”

“Dia…dia koma karena tadi jatuh dari tangga pas mau ke toilet”.”

“Kenapa bisa terjadi gimana kejadian yang sebenernya? Bukannya ada kamu?”

“Iya lis, tadi badai minta dibelikan gado – gado dan aku terpaksa ninggalin dia sendirian, pas aku balik dokter sudah memeriksa dia dan dia sampai saat ini belum sadarkan diri. Sementara darah mengalir terus dari luka badai, dan lukanya semakin parah karena komplikasi aku merasa sangat bersalah karena aku ninggalin dia”.

“Astagfirullah… seketika tubuhku terasa lemas dan aku terjatuh ku coba menatap langit yang mulai menghitam berharap ada setitik harapan disana, airmataku terus mengalir sementara dinda pun duduk disebelahku dengan memelukku, ku dengar isak tangis darinya”

“Maafkan aku din, lis… Aku gak bisa jaga badai”.

“Tidak di, kamu ninggalin dia karena dia yang memintamu untuk pergi membelikan dia gado – gado jadi kamu tidak bersalah, kita berdoa saja supaya badai cepat siuman”

“Iya lis….”

Dokter pun keluar dari ruangan dengan cepat ardi menanyakan keadaan badai

“Dok, bagaimana dengan keadaan teman saya? Apakah dia baik – baik saja?”.

Namun dokter hanya diam…

“Dok tolong jawab?”

“Apa disini ada yang namanya dinda?”

“Iya saya dok…”

“Badai ingin ketemu sama mbak”

“Tanpa banyak kata dinda langsung masuk keruang dimana badai dirawat, dinda melihat tubuh badai begitu lemah dia sempat tak percaya dengan apa yang telah dia saksikan dengan mata kepalanya sendiri”.

“Badai…kamu harus kuat, aku yakin kamu bisa sembuh kamu harus berjuang untuk melawan sakitmu”.

“Sementara badai hanya tersenyum tipis melihat dinda yang berlinang airmata yang menyaksikan keadaannya”.

“Kamu harus janji sama aku kalau kamu akan sembuh dai,,,aku takut kehilangan kamu”.

“Kamu gak usah khawatrikan aku din… Aku baik – baik saja dan sebenernya aku juga sudah tahu jika selama ini kamu menyukaiku dengan terbata – bata badai berusaha menyampaikan hal itu”.

Sementara dinda hanya diam mendengar pernyataan dari badai, dia bingung dari mana dia tahu jika aku mencintainya? Kisah cinta islami yang menyedihkan.

“Kamu pasti bingung gimana aku bisa tahu tentang perasaanmu sama aku? Aku sempat mendengarkan percakapan kamu sama alisa pas ditaman dan aku juga sudah membaca tulisan kamu dikertas itu karena aku pertama kali yang menemukan tulisan itu”.

“Antara tak percaya dan tidak, akhirnya dinda mau mengakui perasaannnya, iya dai aku memang mencintaimu sejak pertama kali aku bertemu tapi sedikitpun aku tak punya keberanian untuk menyatakan semuanya padamu, aku minta maaf karena telah mencintaimu”.

“Kenapa kamu harus minta maaf din, kamu gak salah malah aku seneng ada wanita secantik kamu, sebaik dan seshalihah kamu mau mencintai aku, terima kasih atas semuanya tiba- tiba suara itu terputus dan segera ku dengar badai telah mengucap ashaduala illah ha illAllah saat itu pula badai menghembuskan nafas terakhirnya, seperti tersambar petir melihat kenyataan yang terjadi di depan mata, seketika mulut itu tertutup rapat sementara tubuh telah terbujur kaku.

“Tidakkkkk!! Badai! Bangunnn !!!!”

“Sementara alisa yang dari tadi melihat mereka berdua dari luar segera menemui dinda yang berteriak ardi pun segera menyusul”.

“Seperti mimpi kini alisa harus menyaksikan dua mata yang telah tertutup untuk selama – lamanya serta tubuh yang sudah terbujur kaku, siapa dia? Rasa tak percaya melihat kenyataan yang harus dia terima enggak ini enggak mungkin badai masih hidup, aku yakin ini gak mungkin badai kamu masih hiudp kan? Bangun dai bangun tidakkkk !!!!! jantungku seakan berhenti berdetak, dadaku terasa sesak melihat kenyataan ini…. seketika tubuh dinda tergeletak dilantai dia pingsan aku dan ardi segera mengangkat tubuh dinda”.

“Din… sadar dinda aku mohon kamu bangun… Dinda pun segera terbangun setelah beberapa menit dia pingsan”.

“Lis, katakan sama aku kalau badai baik – baik saja, dia masih hidup kan?”

“Sabar sayang kamu jangan kaya gini alisa pun segera memeluk dinda untuk menenangkannya”.

“Lis, aku tak ingin kehilangan dia baru saja aku menyatakan isi hatiku sama dia kenapa dia malah ninggalin aku lis, ini gak adil”.

“Aku, ardi dan teman – teman yang lain bahkan kedua orangtuanya juga tak ingin kehilangan dia tapi kenyataannya Allah lebih sayang sama dia, jangan menghambat kepergiannya dengan kaya gini. Kisah cinta islami mengharuskan ku untuk  mengikhlaskan dia agar dia tenang disana kita doakan agar dia tenang disisi-NYA, serta diterima semua amal kebaikannya, kita lihat badai untuk terakhir kalinya yuk !”.

Perlahan dinda bangkit dari duduknya dan pergi ke ruang badai, disamping jenazah badai dinda menangis sejadi – jadinya sementara aku menahan airmataku meskipun dada ini terasa begitu sakit, apakah ini benar dia yang telah meninggalkan aku? Mungkin kah dia hanya tidur untuk sementara waktu karena dia capek dan segera bangun lagi? Atau mungkin dia pengen jalan – jalan disurga- NYA lantas dia kembali lagi?, ingin rasanya aku menjerit sekuat tenagaku agat langit dan seisi bumi tahu bahwa aku tak ingin kehilangan dia. Tubuhku terjatuh disamping dia terasa begitu lemas aku tak sanggup melihat dia terbujur kaku, bahkan satu katapun belum sempat dia katakan padaku meskipun airmata membanjiri tubuhku dia tak mungkin kembali lagi.

“Sabar lis, biarkan dia pergi, aku tahu kalau kamu juga mencintainya meskipun kamu tak pernah mau mengakuinya bisik ardi lirih, hapus airmatamu karena badai tak ingin melihatmu bersedih sebelum aku pergi membelikan gado – gado untuknya, dia menitipkan surat ini untukmu, bangun lis, hapus airmata kamu karena jenazah badai akan segera dimandikan”.

“Iya di…  makasih”.

Sementara dinda masih terisak dalam tangis sampai ibu badai memeluknya untuk menenangkannya.

“Sudah nak, jangan menangis lagi lihat di akhir hidupnya badai malah terlihat tersenyum mungkin dia sekarang telah bahagia disana, kita ikhlaskan dia..bangun nak, ayo kita keluar jenazah badai akan segera dimandikan”.

Dinda pun menurut dia dan ibu badai segera keluar dari ruangan, jenazah badai akan segera dimandikan. Setelah beberapa jam jenazah badai dimandikan,dikafani dan dishalatkan, jenzah badai akan segera dimakamkan. Semua kerabat badai menuju ke upacara pemakaman badai. Dengan baju yang serba hitam menandakan duka yang teramat dalam dihati orang yang selama ini sangat menyayanginya.

“Dinda berjalan di sampingku yang masih terisak dalam tangis dan aku berusaha menghapus airmatanya, sudah din jangan menangis terus dia akan sedih jika melihat airmata kamu din”.

“Iya lis, aku sudah ikhlas jika dia benar – benar meninggalkan aku untuk selama – lamanya”.

“Upacara pemakaman badai hampir usai inilah saat terakhirku  melihatnya dia tersenyum tipis, semoga kamu tenang disana aku akan selalu mencintaimu akan aku taburi mawar serta melati untuk menghiasi rumahmu disana, bahagialah disana kasih aku akan selalu merindukanmu bisikku lirih, sementara langit mulai mengeluarkan kabut hitam tak lama rintikan hujan mengiringi kepergiannya. Bahkan ada pelangi di sanggahana mungkin dia juga ingin menyaksikan kepergian badai untuk yang terakhir kalinya”.

“Upacara pemakaman telah usai namun dinda enggan untuk beranjak pergi dari tempat badai dimakamkan bahkan dia malah memeluk batu nisan badai, sudahlah lis, seberapun banyak airmata kamu menangis dan menyesali badai enggak akan kembali lagi, ayo kita pulang lihat pelangi itu begitu indah bukan? Itu tandanya badai tenang disisi-NYA, perlahan dinda menatap lengit dalam – dalam dan biarkan rintikan air hujan membasahi pipinya”.

“TUHAN, jika saat ini dia telah bahagia disana maka dengan berat hati aku mengikhlaskan dia, mungkin inilah yang terbaik untuknya karena tak sanggup menahan sakit terlalu lama, aku berharap dia bahagia di samping-Mu, sampaikan salamku untuknya bahwa aku sangat merindukannya”.

Aku dan dinda segera meninggalkan tempat itu.

***

Kisah cinta islami membuatku sampai di tempat kost aku langsung membersihkan tubuhku setelah aku duduk di samping meja belajarku dan ku lihat langit yang begitu cerah setelah turun hujan beberapa saat, ku lihat kupu – kupu berterbangan dengan mengepak kedua sayapnya tanpa beban dan asa, andaikan saat ini aku seperti dia mungkin aku berusaha lari dari tempat ini untuk menghibur hati dan ingin aku jelajahi dunia sehingga aku lupa akan kejadian hari ini, seketika aku teringat pada sesuatu yang diberikan  ardi siang tadi segera ku cari surat itu. Kisah cinta islami, akhirnya membawaku bertemu, perlahan aku buka terlihat nyata tulisan itu adalah miliknya, kisah cinta islami.

“Wahai bidadariku waktu berjalan begitu cepat dan rasa pun telah terpendam begitu lama.. Sudah lama aku mengagumimu, candamu, tawamu serta tulusmu selalu menggelayut dalam hati meskipun aku tak pernah bisa menyentuh hatimu, tapi ketahuilah bidadariku aku sangat mencintaimu bahkan lebih dari yang kamu tahu, aku mohon jangan merasa bersalah untuk kejadian tadi siang sekalipun nyawaku tak bisa tertolong lagi aku ikhlas demi kamu bidadariku tetaplah tersenyum ketika aku tak mampu lagi untuk bernafas karena mungkin aku sudah tak sanggup lagi menahan sakitku, tetaplah menulis dan kejarlah cita – citamu karena aku akan selalu ada dalam tulisan kamu. Bidadariku kini aku benar – benar tak mampu menahan sakitku namun aku berusaha tegar dihadapanmu agar aku melihat senyummu dihari terakhirku tapi jika waktu itu telah sampai padaku aku mohon jangan pernah meneteskan airmata karena itu hanya akan membuatku  sedih. Iringi kepergianku dengan senyum keikhlasanmu agar aku tenang disana. Aku selalu berharap suatu saat nanti akan ada malaikat yang akan mencintaimu serta menjagamu melebihi  aku.  Percayalah bahwa aku sangat mencintaimu. Dan jangan membenciku karena aku harus meninggalkanmu karena TUHAN lebih menyayangiku bukan kah kita hidup hanya menunggu mati saja, aku bahagia karena telah mendahuluimu karena jika kamu yang mendahuluiku aku takut tak setegar kamu dan aku sangat takut karena tak ada bidadari yang sepertimu… Maafkan aku bidadariku jika aku belum sempat bahagiakanmu, maafkan aku karena tak berada disisimu lagi . karena aku harus kembali pulang setelah aku tahu destinasi keindahan dalam mencintaimu. Aku sudah  puas menjelajahi dan mengembara hingga sampai dirumahmu. Meskipun aku belum sempat menjadi pemiliknya. Semoga nanti kita bersatu disurga- NYA, aku akan menunggumu disana. Baik – baik sayang”.

Tulisanmu membuat aku semakin lemah tak terasa airmataku menetesi tulisan itu sehigga membuatnya kabur, aku tak pernah menyangka jika dia seakan tahu akan kepergiannya dan membuat tulisan yang mengoyak hatiku. Kamu adalah laki – laki yang paling jahat yang pernah aku kenal kenapa kamu lakukan ini padaku dai, kenapa kamu sembunyikan sakitmu sementara dibelakangku kamu sedang sekarat dengan menahan rasa sakitmu, kamu berikan senyuman itu tapi tenyata itu racun yang dengan perlahan akan membunuhku juga. Haruskah sesingkat ini pertemuan kita, haruskah secepat ini kamu tinggalkan aku dengan luka yang teramat dalam padahal aku belum sempat mengatakan bahwa aku juga sangat mencintaimu namun semuanya telah terjadi begitu cepat kamu meninggalkan aku untuk selama – lamanya, dan kini aku biarkan senyumku menari di udara agar semua tahu aku akan tetap mencintaimu meski tak pernah ku temui lagi ragamu disini, perlahan ku ambil buku diaryku dan aku mulai mengukir namanya.

“Untuk dia yang saat ini telah menyatu dengan tanah basah, kenyataan ini seperti mimpi untukku dan aku pun berharap demikian namun batu nisan itu menjadi bukti kepergianmu, yang entah dapat aku percayai begitu saja atau tidak bahkan sempat ku taburi bunga di atas pusaranmu berharap agar dengan wewangi bunga itu kamu akan terbangun dari tidur panjangmu, lihatlah airmata ini semua karena ulahmu, kenapa kamu  tega meninggalkan aku sendirian disini? Kenapa kamu biarkan aku menghadapi hiruk – pikuk kehidupan yang amat pelik,  katanya kamu sayang sama aku? Katanya kamu cinta sama aku? Apa dengan meninggalkan aku seperti ini adalah bukti kasih sayangmu, lihatlah raga ini yang lemah karena tulisan terakhirmu. Seandainya kamu masih ada aku yakin kamulah yang akan mengusap airmataku dan membuatku tetap tersenyum, lihatlah lidah ini yang masih terasa kelu karena terus memanggilmu agar kamu terbangun, kamu bilang aku akan tegar? apakah mungkin semua itu akan seperti yang kamu tuliskan sementara energiku telah terkubur dengan ragamu. Maafkan aku jika aku tidak bisa memenuhi keinginan terakhirmu ketika kamu pergi kamu meminta aku untuk tidak menangisimu, kenyataannya airmataku tak mampu ku bendung begitu saja.. Karena aku tak yakin aku bisa lalui hidup tanpamu kasihhhh, kini kamu telah beradu dengan tanah basah masih mampukah kamu melihatku? Aku sangat mencintaimu aku akan tetap mencintaimu meski tanganku tak mampu meraihmu namamu akan selalu terukir dalam hatiku, mungkin sekarang kamu sudah bahagia dengan bidadari disana aku akan selalu berdoa agar nanti kita bersatu disana, dan aku janji aku akan terus menulis untukmu dan kamu akan selalu hidup dalam tulisanku..hanya ini yang mampu aku tuliskan saat ini. Sampai jumpa lain waktu kasih.. kamu memang telah hilang dalam pandangku namun akan selalu hidup ketika aku menulis tentangmu. Tuhan …ini telah menjadi sebagian dari takdir untukku beri aku kelapangan untuk bisa menerima kenyataan yang begitu pahit yang harus aku alami. Aku sadar bahwa hidup itu tak pernah pasti sedangkan kematian adalah suatu kepastian dimana setiap orang akan mengalaminya hanya saja waktu yang berbeda.

***

Di tempat lain dinda terisak dalam tangis kisah cinta islami, hidup dalam kehampaan yang begitu mendalam, di telannya ludah dengan perlahan tuk membasahi kerongkongan yang telah mengering. Di tatapnya sang rembulan dalam – dalam berharap dia kan temukan satu cahaya yang akan membawanya dalam kedamaian, masih terlintas jelas dimata dinda wajah yang begitu dicintainya butuh waktu lama tuk menerima kepergiannya, satu tahun, sepuluh tahun atau bahkan selamanya karena badai adalah cinta pertama untuknya.  Kisah cinta islami seperti mimpi di siang hari kepergiannya begitu cepat dan singkat dengan meninggalakan segulir luka yang sulit terobati, kisah cinta islami…….

“Untuk yang telah hilang dalam hidupku, mungkinkah disana kau telah bahagia? Atau mungkin disana kau telah temukan kehangatan disisi –NYA. Pertemuan singkat kita menjadi sejarah terindah untukku  dan akan selalu terkenang disepanjang hidupku, andai engkau tahu aku sangat mencintaimu namun saat ini aku telah kehilanganmu setelah kamu tahu bahwa aku mencintaimu. Untuk yang telah hilang dalam pandangku percayalah kau akan selalu hidup dalam benakku karena hatiku adalah milikmu, apakah saat ini kau masih mampu melihatku dari atas sana? Meski kau terasa jauh dari pandangku namun kehadiranmu terasa dekat dalam hatiku. Lihatlah airmataku yang selalu mengalir begitu deras karena batu nisanmu, ingin rasanya aku tetap disana memeluk erat kenangan terakhir darimu. Pergilah kasih jika itu membuatmu tenang aku akan berusaha mengikhlaskanmu.”

Gadis itu terkulai lemas dilantai dia hanya mampu sandarkan dirinya disudut kamarnya, hidup yang terasa kosong dan tatapannya begitu rapuh membuat dirinya terapung dalam kehampaan, bunga yang dulu semerbak mewangi kini layu begitu saja saat madu tak lagi bersua. Kisah cinta islami, membuat kepergian badai telah mendobrak hatinya hanya airmata yang mampu menemani kesendiriannya saat ini… Kisah cinta islami….

Sementara tangannya meraih ponselnya lalu dibukanya SMS dari alisa “Kuatkan hatimu untuk menerima kepergiannya yakinlah ini terbaik untuknya, saat tanganmu tak mampu meraihnya, tadahkan tanganmu untuk mengirim doa untuknya. Bersabarlah sayang jika dia jodohmu ALLAH akan menyatukan kalian di surga- NYA, jangan merasa dirimu yang paling rapuh saat ini pandanglah jauh disana masih banyak yang lebih sakit dari kenyataan yang kamu derita saat ini, tersenyumlah pada sang rembulan karena munkin disaat kau tersenyum dia kan melihatmu. Jangan teteskan  airmatamu  karean dia akan sedih melihatmu. Tetaplah berkarya kerana aku selalu ada disampingmu sahabatku.

***

Dua hari menjelang kepergian badai teryata masih menyisakan duka yang dalam untuk alisa dan dinda yang sangat berarti untuknya meskipun dinda tak penah tahu tentang isi hati yang sebenarnya.

Pagi ini tampak begitu gelap mendung telah menutup sinar mentari sementara rintikan hujan mulai berjatuhan, kisah cinta islami, ranting pun telah rapuh dan berserakan ditanah, ada keinginan aku tuk pergi ke makam untuk meletakkan bunga untuknya, segera ku ambil payung dan ku bawakan bunga mawar dan melati untuk malaikatku. Sampai disana aku bersihkan daun – daun yang mulai berserakan di atas pemakaman badai ada rasa rindu yang begitu menggumpal semetara butiran airmata mulai berjubel dalam telaga mataku, satu sayap telah patah akankah aku temukan sayap itu lagi dihati yang lain padahal cintamu tak pernah membebaskan aku, segera ku usap airmataku dan ku letakkan bunga mawar dan melati

Di atas pusaran kisah cinta islami, sedetik aku merasakan kehadirannya disampingku namun aku hanya mampu terdiam dan menangis dengan memeluk batu nisan didepanku, dia tersenyum lembut lantas menghilang mungkin disana dia telah bahagia, aku bangun dari duduk ku dan segera melangkah pergi. Sampai dikost aku langsung bersiap – siap pergi ke kampus.

Tok…tok…tok suara ketukan pintu dari luar.

“Siapa?”.

“Aku lis, dinda”.

“Ohh bentar say, aku segera keluar untuk membuka pintu untuknya”.

“Masuk yuk !!!”.

“Gak usah lis, disini saja”.

Ku lihat mata inda begitu sayu mungkin karena dia masih menangisi kepergian badai, tatapannya kosong tak aku lihat canda – tawa yang dulu selalu terpancar dalam wajah cantiknya seperti ada tirai yang sulit untuk aku tembus.

“Ya udah bentar ya, aku ambil tas aku dulu”.

Tiba – tiba dia memanggilku dengan nada merintih

“Lisssss….”.

“Segera aku membalikkan tubuhku kehadapannya dia langsung memelukku”.

“Dinda… kamu kenapa din?”

Sekali pun aku Tanya dia berulang – ulang namun tak dijawabnya pula, dengan sabar aku menanti jawaban darinya untuk memastikan keadaannya, perlahan dia membuka mulutnya.

“Liss aku, aku gak kuat lis dengan kenyataan ini, dengan nada terbata – bata dia mulai mengungkapkan perasaannya”.

“Aku tahu bagaimana perasaanmu din, memang tak mudah merelakan kepergian seseorng yang begitu berarti dalam hidup kita namun setidaknya kita sadar bahwa itulah rencana TUHAN dan sudah digariskan mau dan tidak mau kita harus tetap menjalaninya dengan ikhlas, relakan dia dan bangunlah dalam mimpimu kelak kau akan temukan satu titik kebahagiaan meski tak bersamanya..jangan terus berduka karenanya karena yang dia inginkan kamu bahagia, sudahlah aku yakin kamu bisa melewati ini semua karena ALLAH ada disampingmu yang akan membimbingmu”.

“Aku tahu itu lis, tapi kenyataan ini sangatlah berat untukku, kenapa disaat dia tahu perasaanku dia malah meninggalkan aku begitu saja, kenapa?, butiran airmata dinda mengalir dari telaga yang begitu indah, disana lah aku lihat ketulusan dari hatinya”.

“Sabar sayang segera ku peluk erat tubuhnya untuk menenangkan hatinya, dan ku usap linangan airmatanya, seandainya engkau tahu bahwa aku juga rapuh din namun aku terlalu pandai untuk menyimpannya terlebih dihadapanmu”.

“Sudah,  hapus airmata kamudin dan  kita berangkat nanti kita terlambat “.

***

Sampai dikampus aku dan dinda langsung menuju ruang kelas segera aku duduk di tempat aku biasanya karena perkulihan akan segera dimulai, suasana hari ini tak seperti biasanya seperti ada yang hilang segera aku lihat tempat duduk yang ada dibelakangku biasanya tempat duduk itu ada badai namun saat ini dia tak ada lagi mungkin itu yang membuat semua menjadi jauh berbeda dari hari sebelum kepergiannya, aku berharap akan kehadirannya di tempat duduknya namun semua itu hanya sebuah ilusi yang terlintas dari benakku, mataku menjadi kabur karena airmata mulai memenuhi mataku, ku teteskan  airmataku dengan penuh kehampaan dan segera ku menarik nafasku dalam – dalam agar sesak dalam dada segera berlalu.

Karena kisah cinta islami, di setiap sudut kampus hanya bayangan itu yang muncul secara perlahan, saat dimana aku masih bisa bertemu dengannya dan masih aku  saksikan senyum darinya,  terkadang aku berlari tuk mengejar bayangan yang membuatku resah karenanya namun kenyataannya dia menghilang begitu cepat tanpa ada bekas sedikit pun, terkadang aku lelah dengan bayangan yang selalu mengusikku, namun ku lampiaskan amarahku dengan penaku untuk meniti perjalananku dengannya, oh kisah cinta islami


( Lisa Anggraeni )

Posting Komentar untuk "Hilang dalam Pandang"