Aku tidak bisa melepaskan genggamanmu, yang sudah mau menggenggamku.
Untuk genggamanmu wahai abiku, aku tidak
ingin genggaman ini putus. Karena kejadian yang sudah terjadi selama
ini. Sakit dan kecewa yang cukup dalam ini, tidak bisa mengubah bahwa
kamu adalah abiku. Bahwa aku adalah darah dagingmu. Dan kamu adalah
lelaki pertamaku. Terimakasih sudah mau mempertahankan genggaman ini.
Walaupun jarak dan komunikasi, sekarang menjadi hambatan. Tapi aku
yakin, akan ada saatnya luka ini sembuh. Kesalahan-kesalahan selama ini
sudah diperbaiki. Walaupun membutuhkan waktu yang cukup lama. Masih ada
waktu, sampai kita bertemu lagi di kehidupan selanjutnya.
Untuk genggamanmu wahai umiku, aku tahu
tidak cukup ucapan terimakasihku untukmu. Mau setinggi jarak bintang
disana, seluas samudra yang terbentang. Itu tidak akan cukup untuk
membalas semua kasih sayangmu, yang kau berikan untukku. Tetaplah
menggenggamku dengan erat. Karena genggaman darimu adalah salah satu
sumber kekuatanku menghadapi dunia yang penuh kefanaan ini. Aku tidak
tahu, akan menjadi apa aku tanpa sebuah genggaman hangat yang penuh
dengan energi luar biasa ini. Ketika waktu kehidupan selanjutnya tiba,
engkau bisa melepaskan genggaman ini, jika kamu mau. Dan aku sangat
bersyukur telah menerima semua dari-Nya, lewat genggamanmu. Terimakasih,
aku mencintaimu.
Untuk genggamanmu wahai adik-adikku.
Tanpa genggaman kalian, aku tidak begitu percaya diri menjadi kakakmu.
Karena kehadiranmu, aku harus bertanggung jawab atasmu. Mengarahkanmu
dan menjagamu berada dalam jalan penuh keridhoan-Nya. Maafkan aku yang
tidak sepenuhnya menjadi seorang kakak yang baik. Aku yakin kalian bisa
lebih baik, dari aku seorang kakak yang cukup sederhana ini. Tapi
ingatlah, tanpa Allah SWT kita tidak ada apa-apanya.
Untuk genggamanmu wahai teman bahkan
sahabatku, aku sangat bersyukur kamu mau menggenggamku. Walaupun
terkadang aku datang ketika sepi, ketika aku membutuhkan telingamu untuk
mendengarku, mulutmu untuk mengingatkanku dan mendukungku. Maafkan aku
yang tidak selalu bisa ada, denganmu ketika kamu membutuhkan hal yang
sama juga. Bahkan kadang mengabaikan saran baik yang kau utarakan
untukku. Kesetiaan didalam genggaman ini, semoga berlangsung lama dan
tetap bersama menuju jalan penuh keridhoan-Nya.
Untuk genggamanmu wahai pria yang akan
menjadi separuh hidupku, dan namamu yang masih menjadi rahasia-Nya saat
ini. Terimakasih kamu sudah mau memutuskan untuk memilih genggamanku,
untuk berjalan bersama menuju surga-Nya. Walaupun aku tidak bisa
menjanjikan, dapat menjadi makmummu yang baik. Tapi aku yakin sekali,
bahwa kamu adalah imamku yang akan selalu menjaga, mengarahkan,
mempastikan aku akan selalu bahagia dan beratanggung jawab atasku. Kita
dipertemukan atas kehendak-Nya maka ketika tidak berjalan baik,
kembalilah dan serahkan semua pada-Nya. Karena aku hanya manusia biasa
dari hasil pilihanmu. Kelemahanku adalah kelebihanmu, begitu juga
sebaliknya.
Tapi sekarang aku masih berada dalam
waktu, menyiapkan diri untuk dipertumakan oleh-Nya nanti. Aku akan tetap
berusaha untuk menunggu dengan sabar, agar menjadi pilihan hidupmu yang
tidak akan kamu sesali. Karena wanita memang kodratnya menunggu. Dan
aku yakin kamu, juga sedang berusaha untuk memantaskan diri untuk
menjemputku dihadapan abiku nanti. Dengan penuh kemantapan dan kesiapan
yang akan kamu bawa. Itu semua Karena-Nya, sang pemilik segalanya.
Tanpa-Nya , kamu tidak akan bisa menjadi apa-apa. Untuk sekarang, temui
aku disepertiga malammu. Semoga kita dapat menjadi sebuah pasangan yang
penuh dengan keridhoan-Nya. Aamiin yarabbalalamin.
Penulis :
Azahra
https://instagram.com/salima15_
http://salima15.tumblr.com/
Posting Komentar untuk "Aku tidak bisa melepaskan genggamanmu, yang sudah mau menggenggamku."