Renungan Pemimpin: Rindu Pemimpin Yang Memenangkan Hati Kami Bukan Hanya Badan Kami
Assalamu'alaikum Sobatku IPM dan pembaca semua.
Kamu semua adalah pemimpin, Semua akan ditanya tentang kepemimpinan kita dahulu di dunia.
Tapi taukah kamu sobat, pemimpin bukanlah orang yang paling kuat seperti zaman jahiliyah dahulu.
Setelah islam datang, Islam mengatur itu semua. Semua lini Kehidupan.
Dibawah ini saya tuturkan kisah Rasulullah yang begitu Mulia.
Di kisahkan di hari-hari akhir Rasullah S.A.W mendekati meninggal dunia. Rasullah mengumpulkan banyak sahabat-sahabat dalam suatu majlis melingkar.
Rasul Muhammad s.a.w berkata : Wahai semua sahabatku sebelum aku nanti meninggalkan dunia, dan aku hari ini sebagai pemimpinmu maka aku kumpulkan kalian untuk satu hal, yaitu bahwa jika ada di antara kalian yang pernah aku sakiti silakan kalian meng-qhisasku(membalasku) dengan yang setimpal yang dulu pernah di lakukan”.
Para sahabat banyak tertunduk dan beberapa ada yang menangis mendengar perkataan rasul tadi. Karena memahami bahwa mungkin sebentar lagi Rasul yang di cintainya sebentar lagi sudah tidak akan bersama lagi.
Sampai tiga kali Rasul berkata : Silakan siapa yang mau meng-qhisas diriku?
Di tengah keheningan dan kesedihan para sahabat. Ada satu sahabat yang angkat bicara yaitu seorang sahabat nabi bernama Ukyasah. “Saya ya Rasul…. Saya akan meng-qhisas Anda ya Rasullah”…
Sahabat yang lain Umar bin Kkatab berkata langsung berdiri dan marah. Umar : Apa yang akan kamu lakukan buat baginda nabi ya Ukyasah. Jika kamu menyakiti Rasul akan aku penggal kepala kamu”.
Baginda Rasul yang agung berkata : “Biarkan Ukayah ya … Umar!!!”.
Sahabat yang lain Abu Bakar pun sama segera maju dan berkata : “ Wahai Ukyasah, Abu Bakar dan keluarganya yang akan menebusnya ya Ukasyah “.
Rasullah Muhammad juga masih melarang dengan lembut kemarahan Umar dan Abu Bakar. Rasul tahu para sahabat banyak yang menahan amarah. Tapi rasul tetap bersikap tenang dan mempersilahkan Ukasyah untuk bicara.
Kemudian Ukasyah menceritakan kejadiannya : “Pada saat aku mengiringi engkau berperang cambukmu pernah mengenai punggungku ya Rasul..untuk itu kali ini aku ingin mencambukmu ya rasul….””
Mendengar perkataan Ukasyah makin banyak sahabat yang geram, tapi rasul tetap tenang dan Rasul mengambil cambuknya untuk diberikan kepada Ukasyah.
Tapi Ukyasah berkata lagi. Tidak cukup ya Rasul, dulu waktu aku kena cambuk kamu aku tidak berpakaian. Jadi aku minta engkau ya Rasul untuk melepaskan baju kamu untuk aq cambuk punggung kamu.
Mendengar itu para sahabat makin aja geram dan heboh. Tapi rasul tetap meredam kemarahan para sahabat lainnya. Dan Rasul segera juga melepaskan bajunya hingga terlihat dada Rasul yang tidak ada lagi kain yang menutupi badan Rasul. Kemudian Rasul memerintahkan kepada Ukasyah untuk mencambuknya.
Ukasyah segera semakin mendekati rasul dan bersiap-siap mengangkat cambuk. Tapi tiba-tiba cambuk yang di pegang Ukasyah lepas. Dan Ukasyah segera menubruk dan memeluk Rasulllah S.a.w. sambil menangis tersedu-sedu. Ukasyah berkata kepada Rasul : Ya Rasul tidak mungkin aku menyakiti engkau ya Rasul, engkau adalah orang yang paling aku cintai ya Rasul. Sebenarnya Aku hanya ingin memeluk dada dan punggung Kamu ya Rasul, sebelum nanti engkau meninggalkan aku untuk yang terakhir kali. Dan aku ingin nanti di akherat kelak bisa bisa bersama-sama kamu nanti ya Rasul di akherat kelak.
Dan Rasul pun juga berdoa : Doamu Insya Allah di kabulkan oleh Allah ya Ukasyah”.
Inilah kehebatan kepemimpinan Nabi Muhammad kepada Umatnya. Ini kisah nyata yang mungkin tidak pernah di ungkap oleh banyak orang. Tapi beginilah Rasul mendidik para sahabat-sahabatnya. Rasul memenangkan Hati Para Sahabat, sehingga parade Sahabat akan mengikuti dan memberikan Badannya untuk berbakti dan taat kepada Rasul. Mungkin disinilah kita perlu banyak berkata bahwa setiap kita adalah pemimpin dan menangkan hati orang-orang yang kita pimpin bukan hanya badannya. Sekian semoga menjadi renungan kita semua.
#Kisah Inspirasi Buat semua Calon Pemimpin
( Red : Satrio W )
Posting Komentar untuk "Renungan Pemimpin: Rindu Pemimpin Yang Memenangkan Hati Kami Bukan Hanya Badan Kami"