Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cita-cita Besar Membuahkan Karya Yang Besar

 

Pernahkah anda membayangkan bagaimana para ulama terdahulu meraih derajat excellent dalam hal ilmu, meski masih sedikit sarana yang menunjangnya?

Imam Ahmad bin Hambal, beliau mampu menghafal satu juta hadits seperti yang diutarakan ar-Raazi. Padahal, pada zaman beliau, hadits-hadits yang dibukukan masih terbilang langka.

Belum ada kitab Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Tirmidzi dan lain-lain. Referensi untuk menghafalnya rata-rata masih disimpan ‘fish shudur’ (dihafal para muhaditsin), sehingga para pemburu hadits harus mendatangi langsung orang-orang yang menghafal hadits. Pun begitu, beliau mampu menghafal hadits sebanyak itu.

Bandingkan dengan hari ini, kitab-kitab hadits telah terkumpul, software-software penunjang telah tersedia, namun berapakah jumlah orang yang mampu menghafal seribu hadits saja?

Kendala bukan dari sisi kemampuan atau minimnya sarana, tapi lemahnya kemauan dan cita-cita.

Memang cita-cita besar akan mebuahkan karya besar, meskipun minim sarana penunjang. Para ulama dahulu terbiasa menyalin kitab-kitab yang tebal atau bahkan menulis buku-buku besar.

Orang yang rendah cita-citanya, kerdil jiwanya, tak akan tergugah melakukan karya nyata, meskipun seribu nasihat tertuju padanya. Namun bagi jiwa yang besar, pemilik cita-cita yang besar, sedikit sentuhan sudah cukup untuk mengobarkan semangat, tertantang untuk mencoba membuahkan karya yang besar.

Bagaimana dengan kita?

Seberapa besar cita-cita kita?

Seberapa kuat kemauan kita untuk mewujudkan cita-cita itu?

 

 

 

(Referensi: Buku Muslim Hebat karya Abu Umar Abdillah)

Turut menyebarluaskan: Fatimah @semutpaper, dengan sedikit tambahan

Posting Komentar untuk "Cita-cita Besar Membuahkan Karya Yang Besar"